7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Tidak Tekor di Akhir Bulan
Pernah merasa gaji hanya numpang lewat? Baru pertengahan bulan, dompet sudah tipis, tabungan kosong, sementara kebutuhan masih panjang. Kalau kamu sering mengalaminya, tenang, kamu tidak sendiri. Banyak orang di Indonesia yang menghadapi masalah serupa: sulit mengatur keuangan pribadi hingga selalu tekor di akhir bulan. Artikel ini hadir untuk membantu kamu mengatasi masalah itu. Erlenesia merangkum 7 cara mengatur keuangan pribadi agar dompetmu tetap aman sampai akhir bulan — bahkan bisa punya sisa untuk ditabung. Yuk kita mulai!
1. Kenali Kondisi Keuanganmu dengan Jujur
Langkah pertama yang sering orang lewatkan adalah mengenali kondisi keuangan pribadi. Sebelum mulai mengatur keuangan, kamu wajib tahu dulu:
- Berapa total penghasilanmu setiap bulan?
- Berapa pengeluaran tetapmu (kos, cicilan, transportasi, internet)?
- Berapa sisa untuk kebutuhan lain?
Tanpa tahu angka ini, semua tips keuangan hanya akan jadi teori. Jujur pada diri sendiri adalah kunci. Kalau ternyata pengeluaranmu lebih besar dari penghasilan, berarti ada yang harus segera diubah.

2. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Setelah tahu kondisi keuanganmu, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran bulanan. Anggaran bukan sekadar catatan pengeluaran, tetapi kompas yang membantu kamu mengarahkan uang ke pos-pos penting.
Cara membuat anggaran sederhana:
- Tuliskan penghasilan bersihmu setiap bulan.
- Catat pengeluaran wajib: sewa, listrik, internet, transportasi, cicilan.
- Alokasikan dana untuk belanja kebutuhan harian seperti makan, sabun, pulsa.
- Tetapkan minimal 10-20% penghasilan untuk tabungan atau investasi.
Pastikan anggaranmu realistis. Jangan terlalu ketat hingga akhirnya membuatmu tertekan. Lebih baik sedikit fleksibel, tetapi tetap disiplin.
3. Gunakan Prinsip 50/30/20
Metode 50/30/20 adalah cara populer mengatur keuangan pribadi. Rumusnya sederhana:
- 50% untuk kebutuhan pokok: makan, sewa, transportasi, tagihan wajib.
- 30% untuk keinginan: hangout, belanja, hobi.
- 20% untuk tabungan atau investasi.
Jika penghasilanmu terbatas, tidak masalah mengubah komposisi. Misalnya, 60/30/10. Yang penting, selalu ada porsi untuk ditabung. Ingat: menabung bukan menunggu uang sisa, melainkan harus dialokasikan sejak awal.

4. Catat Semua Pengeluaran, Kecil atau Besar
Inilah kesalahan banyak orang: merasa pengeluaran kecil tidak perlu dicatat. Padahal, beli kopi Rp 20.000 atau jajan cemilan Rp 15.000 setiap hari bisa menguras ratusan ribu rupiah per bulan tanpa kamu sadari.
Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti:
- Money Lover
- Spendee
- Catatan Keuangan Harian
Dengan mencatat, kamu bisa mengevaluasi pos mana yang terlalu boros dan segera memperbaikinya. Ini langkah krusial agar tidak tekor di akhir bulan.
5. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
“Diskon 50% cuma hari ini!” — sering kali kita tergoda dengan kalimat seperti itu. Namun sebelum membeli, selalu tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ini kebutuhan atau hanya keinginan?”
Kebutuhan adalah hal yang wajib demi kelangsungan hidup, seperti makan, tempat tinggal, transportasi ke kantor. Sedangkan keinginan bersifat tambahan. Tidak salah memenuhi keinginan, asalkan sesuai anggaran dan tidak mengganggu pos penting lainnya.

6. Siapkan Dana Darurat
Hidup penuh ketidakpastian. Kamu bisa tiba-tiba kehilangan pekerjaan, jatuh sakit, atau kendaraan rusak. Karena itu, kamu perlu dana darurat agar tidak kelabakan ketika hal tak terduga terjadi.
Idealnya, dana darurat:
- 3-6 bulan pengeluaran rutin (untuk single).
- 6-12 bulan pengeluaran rutin (untuk keluarga).
Jangan campur dana darurat dengan rekening belanja harian. Simpan di rekening terpisah yang mudah diakses tetapi tidak terlalu menggoda untuk digunakan.
7. Mulai Investasi Meski Kecil
Terakhir, salah satu kunci agar keuanganmu makin sehat adalah investasi. Jangan tunggu kaya dulu baru investasi. Mulailah meski nominal kecil. Investasi membuat uangmu tumbuh dan melindungi nilainya dari inflasi.
Pilihan investasi untuk pemula:
- Reksa dana.
- Emas digital.
- Saham (untuk yang lebih berani risiko).
- Obligasi pemerintah.
Pelajari produk investasi sebelum membeli. Hindari “ikut-ikutan” orang lain tanpa paham risiko.

Kesimpulan
Mengatur keuangan bukan ilmu sulit. Kuncinya disiplin, konsisten, dan berani berkata “cukup” pada pengeluaran yang tidak perlu. Dengan menerapkan 7 tips di atas, kamu akan lebih siap menghadapi akhir bulan tanpa rasa was-was. Bahkan, kamu bisa mulai menabung dan merencanakan masa depan lebih baik.
Bagikan artikel ini agar semakin banyak orang terhindar dari kebiasaan “gaji numpang lewat.” Bersama Erlenesia, kita belajar keuangan dengan cara yang sederhana dan aplikatif.
0 Comments
Posting Komentar